Kisah Ma Li dan Zhai Xiao Wei
Ma Li
Ma Li adalah seorang balerina profesional, yang sudah membangun karirnya sejak masa kanak-kanak. Ia berasal dari Provinsi Henan, China. Sayangnya, ketika berusia 19 tahun (tahun 1996), ia mengalami kecelakaan mobil. Akibatnya, lengan kanannya harus diamputasi. Kemudian, kekasihnya pergi meninggalkannya.
Ma Li adalah seorang balerina profesional, yang sudah membangun karirnya sejak masa kanak-kanak. Ia berasal dari Provinsi Henan, China. Sayangnya, ketika berusia 19 tahun (tahun 1996), ia mengalami kecelakaan mobil. Akibatnya, lengan kanannya harus diamputasi. Kemudian, kekasihnya pergi meninggalkannya.
Betapa bingung dan kecewanya Ma Li! Ia sempat mengurung
diri di rumahnya selama berbulan-bulan. Namun, dukungan orangtua menguatkannya.
Perlahan tapi pasti, ia melanjutkan hidupnya. Ia segera belajar melakukan
mengurus diri dan rumahnya dengan satu lengan. Beberapa bulan kemudian, dia
sudah membuka usaha, dengan mendirikan satu buah toko buku kecil.
Pada tahun 2001, Ma Li kembali ke dunia tari yang
dicintainya. Ini hal yang sulit, karena dengan hanya satu lengan, ia kurang
bisa menjaga keseimbangan tubuhnya - khususnya ketika melakukan gerakan
berputar. Namun Ma Li tidak putus asa. Ia terus berusaha, hingga akhirnya ia
bisa menyabet medali emas pada kompetisi tari khusus untuk orang-orang yang
memiliki kekurangan pada fisiknya. Menurut Ma Li, di kompetisi itu, selain
mendapatkan prestasi, ia juga mendapatkan dukungan dari orang-orang yang
senasib dengannya. Dari situlah, ia mendapatkan dorongan motivasi dan rasa
percaya diri yang lebih besar.
Pada 2002, seorang laki-laki bernama Tao Li jatuh cinta
pada Ma Li. Tapi Ma Li meninggalkannya karena khawatir kejadian masa lalu yang
menyakitkan terulang kembali.
Tao Li bukan pemuda yang mudah putus asa. Ia mencari Ma
Li hingga ke Beijing, tempatnya meniti karir sebagai penari. Ketika bertemu
kembali, pasangan ini tidak terpisahkan lagi.
Ma Li dan Tao Li sempat jatuh bangkrut saat virus SARS
menyerang China (November 2002 hingga Juli 2003). Sebab, pada masa itu, semua
gedung teater/seni ditutup! Namun mereka tetap berjuang dan bangkit kembali.
Setelah serangan virus SARS mereda, Tao Li mendapat izin
resmi untuk menjadi agen Ma Li. Sambil berusaha mengembangkan diri dan usaha,
kedua insan ini kerja sambilan sebagai pemeran figuran di berbagai lokasi
syuting drama. Nah, pada suatu malam bersalju, keduanya pulang larut malam dan
harus menghabiskan banyak waktu, untuk menunggu bus yang datang pada pagi hari.
Agar tidak terlalu kedinginan, keduanya menari. Pada saat inilah, Tao Li
mendapatkan ide untuk menciptakan tarian yang indah dan unik, tarian yang khas
Ma Li. Ma Li setuju, dan mulai saat itu mereka mencari seorang penari pria
(untuk menjadi pasangan menari Ma li) dan koreografer...
Zhai Xiao Wei
Pada umur 4 tahun, Zhai Xiao Wei sedang asyik bermain. Ia lalu mencoba memanjat sebuah traktor, lalu... terjatuh. Karena cedera berat, kaki kirinya harus diamputasi.
Pada umur 4 tahun, Zhai Xiao Wei sedang asyik bermain. Ia lalu mencoba memanjat sebuah traktor, lalu... terjatuh. Karena cedera berat, kaki kirinya harus diamputasi.
Beberapa saat sebelum diamputasi , ayah Xiao Wei kecil
bertanya pada putranya: "Apakah kamu takut?"
"Tidak," jawab Xiao Wei. Ia kurang memahami
arti amputasi.
"Kamu akan banyak mengalami tantangan dan kesulitan," kata sang ayah.
"Apakah itu tantangan dan kesulitan? Apakah rasanya enak?" tanya Xiao Wei.
"Kamu akan banyak mengalami tantangan dan kesulitan," kata sang ayah.
"Apakah itu tantangan dan kesulitan? Apakah rasanya enak?" tanya Xiao Wei.
Ayahnya mulai menangis. "Ya, rasanya seperti permen
kesukaanmu," katanya. "Kamu hanya perlu memakannya satu
persatu." Setelah itu, sang ayah berlari keluar ruangan.
Berkat dukungan orangtua dan lingkungannya, Xiao Wei
tumbuh menjadi anak yang sangat optimis, periang, dan bersemangat. Kemudian, ia
menjadi seorang atlet. Xiao Wei aktif di cabang olahraga lompat tinggi, lompat
jauh, renang, menyelam, dan balap sepeda.
Pertemuan Ma Li dan Zhai Xiao Wei
Pertemuan itu terjadi pada bulan September 2005. Saat itu, Xiao Wei (21 tahun) sedang berlatih agar bisa tampil di kejuaraan balap sepeda nasional. Ma Li melihatnya dan merasa dialah partner menari yang cocok untuknya.
Pertemuan itu terjadi pada bulan September 2005. Saat itu, Xiao Wei (21 tahun) sedang berlatih agar bisa tampil di kejuaraan balap sepeda nasional. Ma Li melihatnya dan merasa dialah partner menari yang cocok untuknya.
Ma Li berlari ke arah Xia Wei dan mengajukan berbagai
pertanyaan.
"Apakah kamu suka menari?" Itulah pertanyaan
pertama Ma Li.
Xiao Wei terkejut sekali. Bagaimana mungkin dia, yang
hanya punya satu kaki, melakukan kegiatan seperti menari? Selain itu, Xiao Wei
mengira bahwa Ma Li adalah perempuan bertubuh normal. Hal ini bisa dimaklumi,
mengingat saat itu Ma Li mengenakan lengan palsu dan pakaian khusus untuk
menutupi cacat tubuhnya.
"Siapa namu kamu? Berapa nomor telepon kamu? Tinggal
di mana?" begitulah selanjutnya pertanyaan-pertanyaan Ma Li. Xiao Wei diam
saja - tidak menjawab sepatah kata pun. Maka, Ma Li memberikan selembar tiket
pertunjukan tari kepada pria itu. Tawaran itu diterima.
Dua hari kemudian, Xiao Wei berdiri terpesona di gedung
pertunjukan tari. Ia terkesan sekali dengan tarian yang dipersembahkan Ma Li.
Akhirnya, ia setuju untuk menari balet bersama. Untuk itu, ia rela pindah ke
Beijing untuk berlatih bersama Ma Li.
Selanjutnya, mereka latihan tiap hari, dari jam 8 pagi
hingga 11 malam. Mulai dari melatih mimik wajah di depan cermin hingga
gerakan-gerakan tari. Keduanya harus melalui masa-masa sulit, karena sebelumnya
Xiao Wei tidak pernah menari. Sementara Ma Li sendiri, adalah seorang penari
yang perfeksionis. Tahukah Anda, untuk mendapatkan gerakan "jatuh"
yang tepat, Ma Li sampai rela dijatuhkan lebih dari 1.000 kali! Pada hari
pertama berlatih "jatuh", gerakan benar yang pertama baru bisa
dilakukan pada pukul 8 malam...
Apa yang terjadi berikutnya, Anda
tentu sudah mengetahuinya! Pada April 2007, mereka menyabet medali perak pada
lomba tari "4th CCTV National Dance Competition" (saksikan
videonya di AW Inspirational Video). Pasangan Ma Li/ Zhai Xiao Wei menjadi
terkenal. Tarian "Hand in Hand" menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Apabila mau belajar dan berusaha mengatasi kekurangan yang ada pada diri kita,
dan dengan tekun mengembangkan potensi diri, kita semua pasti mampu menjadi
pemenang yang sesungguhnya!!
No comments:
Post a Comment