Tuesday 30 July 2013

Kisah : Raja dan Laba-Laba

Raja dan Laba-Laba
Dahulu kala di negeri Skotlandia, ada seorang raja bernama Bruce. Dia sudah enam kali memimpin pasukannya menuju medan perang melawan sang agresor dari England, namun selama enam kali pertempuran itu, pasukannya selalu babak belur dihajar oleh musuh, hingga terpaksa mengalami kekalahan dan melarikan diri ke hutan. Akhirnya, dia sendiri juga bersembunyi di sebuah gubuk kosong di dalam hutan belantara.
 

Suatu hari, hujan turun dengan derasnya, air hujan menerobos dari atap rumah yang bocor mengenai muka Bruce, sehingga dia terbangun dari tidurnya. Sesaat dia merenungi nasibnya yang malang karena tidak dapat mengalahkan musuh, walaupun dia telah mengerahkan segala daya upaya.

Semakin dia memikirkan hal ini, hatinya semakin pedih dan hampir putus asa. Pada saat itu, mata Bruce menatap ke atas balok kayu yang melintang diatas kepalanya, disana ada seekor laba-laba sedang merajut sarangnya.

Dia dengan seksama memperhatikan gerak gerik laba-laba tersebut, dihitungnya usaha si laba-laba yang telah enam kali berturut-turut berusaha sekuat tenaga mencoba mengaitkan salah satu ujung benang ke balok kayu yang berada di seberangnya, namun akhirnya gagal juga.

“Sungguh kasihan makhluk kecil ini.”kata Bruce, “Seharusnya kau menyerah saja!”
Namun, sungguh diluar dugaan Bruce, walaupun telah enam kali si laba-laba gagal mengaitkan ujung benangnya, dia tidak lantas putus asa dan berhenti berusaha, dia coba lagi untuk yang ke tujuh kalinya, dan kali ini dia berhasil. Melihat ini semua, Bruce sungguh merasa kagum dan lupa pada nasib yang menimpa dirinya. Bruce akhirnya berdiri dan menghela napas panjang, lalu dengan lantang dia berteriak: “Aku juga akan bertempur lagi untuk yang ketujuh kalinya!”
Bruce akhirnya benar-benar mendapatkan semangatnya kembali, ia segera mengumpulkan dan melatih lagi sisa-sisa pasukannya, lalu mengatur strategi dan menggempur lagi pertahanan musuh, dengan susah payah dan perjuangan yang tak kenal menyerah, akhirnya Bruce berhasil mengusir pasukan musuh dan merebut kembali tanah airnya.

Pesan yang dapat kita petik,

Dalam kehidupan, manusia terkadang mudah mengeluh dan meyerah dengan situasi. Tapi dengan dorongan akan orang-orang yang kita cintai di sekitar kita, semangat kita akan bangkit kembali dan meraih kemenangan. Alam telah memberikan pelajaran terbaiknya, termasuk lewat binatang sekalipun, sekarang tergantung dari sudut pandang kita untuk memahaminya lebih lanjut.

Thursday 4 July 2013

Kuliner : The Straits Canteen

The Straits Canteen
Hari semakin sore tapi tetep dengan status belum makan siang, jadi gak tau untuk sesi makan kali ini disebut makan siang ato makan sore hehe.. Ini semua disebabkan macet gila di Jakarta yang benar-benar gak bisa diprediksi, padahal lagi liburan sekolah dan bukan jam rame tapi tetep aja macet.

Begitu nyampe di salah satu mall elit di Jakarta, tepatnya di Dharmawangsa Square, langsung nyari tempat makan untuk melepas laper dan lelah ngarungin macet yang gak jelas. Cukup banyak juga tempat makan di Dharmawangsa Square dan pilihan jatuh di The Straits Canteen, tepatnya berada di Level G, Jl. Dharmawangsa 6 No. 46-47.

Suasana di dalam tempat makan cukup nyaman dan juga cozy dengan ornamen kayu yang sangat kental, mulai dari lantai sampai dengan propertinya.
 
 
Menu yang ditawarkan di The Straits Canteen lebih mengedepankan masakan nasional, mulai dari Lontong Sayur, Nasi Rames dll. Gak lupa juga ada jajanan risoles, otak-otak, dan juga macem-macem kerupuk ada di sana.
 

Berhubung udah lapar banget, langsung mesen makanan dengan menu nasi dan pilihan jatuh pada Nasi Uduk dengan lauknya ayam goreng kuning, sambel goreng tempe, tahu goreng, tempe goreng, dan juga telor balado (yang dibagi 2), plus kerupuk emping juga. Harganya relatif gak terlalu mahal juga dengan paket nasi uduk dan teman-temannya seharga 37.5 ribu. Rasanya lumayan kok dan cukup mengenyangkan juga.
 
 
Untuk sayurannya mesen Gado-Gado dengan lontong, lumayan untuk pelengkap makanan dengan sayurannya.
Minumnya sendiri mesen Teh C (Tea with Creamer + Sugar) yang Hot seharga 11 ribu. Menu minuman yang lain juga lumayan banyak disini. 
 

Wednesday 3 July 2013

Kuliner : Santai Malam 1001

Santai Malam 1001
Waktu menjelang malam kala itu di Ibu Kota Jakarta sementara perut juga udah nagih makan malam :) Setelah beraktifitas di daerah Jakarta Utara, tepatnya di Jalan Boulevard Raya Blok LA 4 No.20, Kelapa Gading.

Tampak dari luar tempat makan ini biasa banget di antara tempat makan lainnya di daerah Kelapa Gading. Sekilas dari namanya tempat makan ini memang ditujukan untuk bersantai di malam hari, sementara 1001 nya mungkin diambil dari cerita dongeng gitu (sok tau aja sih.. Hihi..) Nama lengkap tempat makan ini Hasil Laut Santai Malam 1001.
 
 
Suasana di tempat makan ini cukup nyaman dan luas. Di samping itu ada ber AC dan ada juga yang tidak bagi yang merokok atau bagi yang ingin menikmati suasana nya di luar ruangan.

Tempat makan ini dari namanya udah jelas ngejual aneka makanan dari hasil laut atau seafood. Katanya tempat ini sangat terkenal karena kelezatan nya, dimana semua dihidangkan secara segar. Seperti ikan, kepiting, udang dan lain-lain nya dalam keadaan hidup sehingga tetap segar sewaktu dimasak atau dibakar. Tapi belum percaya klo belum nyobain ato makan sendiri :)

Sambil menunggu hidangan utama disajikan, di sini juga ada sajian pembuka yaitu Otak-Otak, dibakar dan dibuat asli sehingga lembut dan tidak ada tulang ikan nya, dengan sambel kacang has yang begitu menggoda.
Malam itu mesen Kerang Ijo Saos Padang yang katanya jadi jagoan di tempat makan ini. Pas pesanan datang emang dari tampilannya cukup menggiurkan, pas nyobain ternayata rasanya lebih dari menggiurkan. Kerang ijo saos padang nya garing dan renyah banget, kemudian porsinya banyak dan saos padangnya ini gak cuma pedes aja, melainkan ada gurih dan manisnya juga.
 
 Selain mesen kerang, mesen Kepiting Saos Padang juga, rasanya gak kalah enak dengan satu porsinya ada 2 kepiting. Nyummmy banget...
 
Kapan lagi yah bisa makan di Santai Malam 1001, masih kebayang lezat saos padangnya.