Kacamata Yang
Kotor
Suatu ketika ada seorang anggota DPR yang tugas keluar negeri
untuk studi banding tentang tata kenegaraan ke suatu negara. Kedudukannya
adalah ketua rombongan, sehingga wajar kalau disegani oleh seluruh anggota
rombongan. Usianya sudah cukup untuk dikatakan tua. Agak kesulitan jika melihat
sesuatu yang ada didekatnya. Oleh karenanya, saat membaca, saat melihat sesuatu
yang dekat dibutuhkan alat bantu berupa kacamata.
Semua tugas telah dilaksanakan, tibalah saatnya waktu
yang dinanti-nantikan. Yaitu free time yang biasa diisi dengan pergi ketempat
wisata dan berbelanja atau sekedar membeli oleh-oleh. Sesuai pesanan keluarga,
oleh-oleh kali ini berupa hiasan yang bisa dipasang di dinding, atau di meja
ruang keluarga.
Tiap mengunjungi tempat wisata, selalu keluar kata-kata kagum dan pujian. Tentunya hal ini diangguki oleh para pendampingnya. Selesai agenda jalan-jalan, selanjutnya adalah mencari cendera mata.
Tiap mengunjungi tempat wisata, selalu keluar kata-kata kagum dan pujian. Tentunya hal ini diangguki oleh para pendampingnya. Selesai agenda jalan-jalan, selanjutnya adalah mencari cendera mata.
Kali ini tujuan adalah ke toko penjual cendera mata.
Diperhatikannya tiap pernik cendera mata dengan seksama, dan tentunya memakai
kacamata ka. Namun ternyata ketua rombongan ini kurang berkenan dengan cendera
mata yang dipajang di toko. Perkataan yang keluar hanyalah ungkapan-ungkapan
negatif. Ya kotorlah, kurang bagus, warna yang berantakan, dan lain-lain.
Terpaksa pindah ke toko lain. Di toko lain pun, tetap sama, hingga akhirnya
keluar masuk toko hingga pulang ke Indonesia dengan tidak membawa apa yang
dipesankan keluarga.
Sesampainya di rumah, barulah sadar jika kacamata yang ia
pakai ternyata kotor.
Maaf karena memakai kata DPR, bukan bermaksud apa-apa, ini hanya cerita fiktif saja. Jika memang benar, kebetulan saja. Yang merasa, silahkan tersinggung
Maaf karena memakai kata DPR, bukan bermaksud apa-apa, ini hanya cerita fiktif saja. Jika memang benar, kebetulan saja. Yang merasa, silahkan tersinggung
Cerita diatas menggambarkan bahwa segala
peristiwa dan kejadian dalam kehidupan ini akan terlihat positif ataupun tidak
tergantung dari kacamata yang kita pakai. Kacamata yang kita pakai akan
membentuk persepsi, yaitu cara pandang berdasarkan pola pikir dan perilaku.
Setiap orang dapat mendeskripsikan situasi atau kejadian
secara berbeda berdasarkan penglihatan mereka. Persepsi tersebut akan
mempengaruhi pola pikir serta tindakan selanjutnya.
Dr. Wayne Dyer mengatakan, “When you change the way you
look at things, the things you look at change. – Ketika Anda mengubah cara
pandang terhadap sesuatu, maka apa yang Anda lihat akan berubah.”
Berpikir dan bersikap optimis tentu membantu persepsi
Anda lebih jernih, sehingga nampak jelas peluang-peluang baru yang dapat
menolong situasi Anda atau memandu Anda menuju sukses dan kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment