Malay Village
Kali ini ngereview makan di mall, kebetulan lagi ada tugas ke Ibukota Jakarta dan pulangnya mampir dulu ke Citos (Cilandak Town Square), katanya sih mall ini tempat nongkrongnya anak Jakarta, saya sendiri ke Citos masih hitungan jari (maklum ndeso nih..)
Sekilas konsep di Citos hampir sama dengan Ciwalk di Bandung menurut saya, entah siapa niru siapa hehe.. Banyak juga ternyata tempat makan di Citos, wajar aja jadi tempat nongkrong favorit. Setelah muterin mall hampir 3x akhirnya mutusin makan di Malay Village, klo dari namanya sudah terbayang menu makanan Melayu hehe.
Tampak dari luar terlihat kesan restoran pada umumnya akan tetapi ketika melangkah masuk ke dalam, nuansanya nyaman banget. Aura pedesaan terasa hadir menemani ketika memandangi interior restoran, pintu-pintu kayu yang dipasang sebagai wall, menambah kesan rumah di pedesaan cukup untuk memenuhi kerinduan menikmati makanan ditemani suasana “kampung” yang tenang. Bermacam variasi menu yang diracik dengan cita rasa melayu menambah kenikmatan tersendiri.
Siang itu mesen makanan pembuka Malay Martabak, klo di Bandung mungkin hampir sama dengan Martabak San Fransisco tapi bedanya disini dikasih bumbu kari yang cukup terasa kental bumbunya.
Makan beratnya mesen macam-macam nasi, lupa lagi sih namanya :) Tapi yang saya pesan rada aneh karena nasinya kerendam ama kuahya. Lainnya mesen varian nasi goreng saja.
Varian minumnya juga banyak kok dengan kisaran harga makanan minuman di 20-80 ribu.
Kapan-kapan maen ke Citos lagi dan akan nyobain menu yang lainnya :)
Kali ini ngereview makan di mall, kebetulan lagi ada tugas ke Ibukota Jakarta dan pulangnya mampir dulu ke Citos (Cilandak Town Square), katanya sih mall ini tempat nongkrongnya anak Jakarta, saya sendiri ke Citos masih hitungan jari (maklum ndeso nih..)
Sekilas konsep di Citos hampir sama dengan Ciwalk di Bandung menurut saya, entah siapa niru siapa hehe.. Banyak juga ternyata tempat makan di Citos, wajar aja jadi tempat nongkrong favorit. Setelah muterin mall hampir 3x akhirnya mutusin makan di Malay Village, klo dari namanya sudah terbayang menu makanan Melayu hehe.
Tampak dari luar terlihat kesan restoran pada umumnya akan tetapi ketika melangkah masuk ke dalam, nuansanya nyaman banget. Aura pedesaan terasa hadir menemani ketika memandangi interior restoran, pintu-pintu kayu yang dipasang sebagai wall, menambah kesan rumah di pedesaan cukup untuk memenuhi kerinduan menikmati makanan ditemani suasana “kampung” yang tenang. Bermacam variasi menu yang diracik dengan cita rasa melayu menambah kenikmatan tersendiri.
Siang itu mesen makanan pembuka Malay Martabak, klo di Bandung mungkin hampir sama dengan Martabak San Fransisco tapi bedanya disini dikasih bumbu kari yang cukup terasa kental bumbunya.
Makan beratnya mesen macam-macam nasi, lupa lagi sih namanya :) Tapi yang saya pesan rada aneh karena nasinya kerendam ama kuahya. Lainnya mesen varian nasi goreng saja.
Varian minumnya juga banyak kok dengan kisaran harga makanan minuman di 20-80 ribu.
Kapan-kapan maen ke Citos lagi dan akan nyobain menu yang lainnya :)
No comments:
Post a Comment